BULUNGAN, Realitas9.com – Keseriusan Bupati Bulungan Syarwani, bersama jajaran pemerintah daerah Kabupaten, dalam upaya menunjang sarana kesehatan yang memadai, terus dilakukan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
Hal ini dibuktikan dengan dioperasikannya lima unit alat hemodialisa (cuci darah) untuk penanganan pasien yang mengalami penyakit Gagal Ginjal Kronis (GGK).
Hal ini juga dilakukan untuk memenuhi tuntutan optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat.
“Alhamdulillah meskipun fasilitasnya belum banyak bisa menangani, insya allah saya yakin kita bisa menangani masyarkat yang membutuhkan dan khusus dalam penanganan cuci darah,” ungkap Syarwani saat membuka secara resmi Pelayanan Unit Hemodialisa di RSUD Bulungan. Senin, (26/6/23).
Alat yang berfungsi menggantikan peran ginjal dalam tubuh untuk menyaring darah dari limbah racun sisa metabolisme itu telah beroperasi di RSUD Bulungan.
” Sebelumnya juga sudah dilakukan beberapa kali uji coba untuk memastikan kegiatan ini aman dan dapat membantu masyarakat dalam penanganan cuci darah,” ujar Syarwani.
“Penanganan cuci darah ini juga di tanggung oleh BPJS, sehingga tidak ada lagi keraguan yang berkaitan dengan pembiayaan HD ini,” ujar Syarwani.
Syarwani juga berbincang langsung dengan pasien yang selama ini telah menjalankan hemodialisa di Tarakan hampir 9 bulan hingga 2 tahun, hingga mengeluarkan biaya sebesar 1,3 juta perbulannya hanya untuk membayar penginapan selama di Tarakan.
“Saya sangat terharu, kita tidak bisa bayangkan bagaimana kalau kita berada pada posisi pasien, kita sangata merasakan apa yang menjadi beban selama ini yang di rasakan oleh masyarakat Bulungan ketika menjalankan hemodialisa di Tarakan,” ungkap Syarwani.
Saat ini jumlah pasien Hemodialisa sekitar 30 orang, namun jumlah itu bukan angka yang statis, setiap harinya bakal bertambah, diharapkan Syarwani unit layanan ini juga harus dipikirkan kedepannya, meskipun dengan adanya alat hemodialisa sudah dapat membatu warga masyarakat Bulungan yang membutuhkan layanan cuci darah ini.
“Untuk SDM yang sudah ada beberapa perawat yang sudah dilatih dan sebelum alat ini di opersionalkan sudah ditingkatkan kompetensi para perawatnya khusus penangan HD ini,” ujar Syarwani.
Terkait kebutuhan layanan, Syarwani juga meminta kepada sekda untuk melakukan langkah perencanaan, termasuk ruang bedah central juga akan disempurnakan, agar tindak operasi bisa representatif
“Melalui APBD murni kita juga mengadakan oksigen, termasuk melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) juga diadakan alat CT scan, sehingga diagnosa teman-teman doktor di RSUD akan lebih maksimal dengan ditunjang peralatan medis yang memadai,” tuntas Syarwani. (*)
Pewarta: Suryan